Belajar Bahasa Indonesia di Luar Negeri
20 November 2015 By writer Leave a Comment
belajar-bahasa-indonesia
Belajar bahasa Indonesia semakin menarik perhatian banyak orang, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di luar negeri. Penggunaan bahasa Indonesia telah menunjukkan peningkatan, tidak hanya oleh orang Indonesia diaspora, tetapi juga dilakukan oleh penduduk setempat di beberapa negara. Menurut data yang ada, pengguna bahasa Indonesia sudah menyentuh angka 260 juta di seluruh dunia.
Ironisnya, saat ini masyarakat Indonesia lebih terbiasa menggunakan bahasa Indonesia yang kurang baik, seperti bahasa prokem, bahasa plesetan, dan bahasa jenis lain yang tidak mendukung perkembangan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Di samping itu, mereka juga biasanya lebih bangga menggunakan bahasa asing seperti Bahasa Inggris daripada Bahasa Indonesia. Apakah ini yang disebut dengan globalisasi, ketika antar bahasa saling mempengaruhi satu sama lain? Entahlah.
Seperti bahasa-bahasa lain di dunia, bahasa Indonesia juga sangat gencar didesak oleh pengaruah bahasa Inggris yang kuat. Ketika di antara kita sendiri masih diliputi banyak persoalan, tiba-tiba kita terjebak dengan keharusan menggunakan bahasa Indonesia di mana banyak sekali istilah yang belum disamakan atau dipadankan. Akibatnya, dalam dunia komunikasi yang serba cepat ini, ketika kita diharuskan berkomunikasi dalam konteks bahasa Indonesia, kita sering tidak ada waktu untuk berpikir karena tidak memiliki perbendaharaan bahasa Indonesia yang cukup. Akhirnya keluarlah bahasa yang campur aduk.
Dorodjatun Kuntjoro Jakti menyatakan bahwa gaya pidato orang Indonesia justru semakin buruk. Dalam pidato resmi banyak sekali diselipkan kosakata bahasa Inggris atau istilah yang keinggris-inggrisan. Rakyat kita di daerah umumnya tidak mengerti pidato-pidato yang disampaikan oleh orang-orang Jakarta. Namun itulah yang terjadi di Indonesia bagian barat terutama yang dekat dengan Jakarta. Bahasa Indonesia yang dibawa dari Jakarta ternyata sudah melangkah terlalu jauh. Semakin ke timur maka bahasa Indonesia penduduk di wilayah Indonesia timur seperti Maluku dan Papua justru lebih baik dibandingkan dengan penduduk Indonesia yang tinggal di wilayah barat. Bahasa Indonesia mereka secara murni diperoleh dari buku teks dan merupakan bahasa formal yang digunakan sehari-hari. Jadi kalau yang hidup di kota tidak menyadari adanya kesenjangan ini, maka mereka akan mengalami kesulitan berkomunikasi dengan rakyat di daerah. Sebagai orang Indonesia, ternyata kita masih harus banyak belajar bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia di Luar Negeri
Berbeda dengan di Indonesia, pengajaran bahasa Indonesia di luar negeri justru menjadi hal yang menarik dan disambut dengan baik. Setidaknya ada 52 negara asing yang telah membuka program bahasa Indonesia untuk penutur asing (Indonesian Language Studies). Pengajaran bahasa Indonesia tersebut dilakukan di berbagai lembaga, seperti: tempat kursus, universitas, sekolah, dan sekolah Indonesia di luar negeri. Terbanyak terdapat di Jepang, Australia, Amerika Serikat, dan Jerman. Di universitas, tenaga pengajar bahasa Indonesia dibutuhkan oleh program studi linguistik, budaya, studi tentang Asia, atau studi tentang Indonesia.
Perkembangan pengajaran bahasa Indonesia di luar negeri semakin meningkat setelah terbentuk Badan Asosiasi Kelompok Bahasa Indonesia Penutur Asing di Bandung tahun 1999 seiring dengan semakin baiknya kerja sama Indonesia dengan negara-negara lain. Pembelajaran bahasa tersebut diminati orang luar negeri yang akan bekerja, belajar, atau mengunjungi Indonesia. Selain itu, bahasa Indonesia juga dibutuhkan untuk mereka yang mempelajari budaya atau sosial di Indonesia.
Australia
Bahasa Indonesia menjadi bahasa populer ke-4 di Australia. Di sana ada sekitar 500 sekolah yang mengajarkan bahasa Indonesia, bahkan menjadikannya sebagai salah satu bahasa yang wajib dipelajari di tingkat sekolah dasar. Oleh karena itu, kita tidak perlu heran jika mendapati seorang anak SD di Australia yang dapat berbicara bahasa Indonesia dengan fasih. Selain itu, ada beberapa universitas di sana yang membuka jurusan bahasa atau sastra Indonesia.
Vietnam
Bahasa Indonesia juga menjadi bahasa yang memiliki posisi penting di Vietnam, khususnya di Kota Ho Chi Minh, ibukota Vietnam. Menurut seorang diplomat Indonesia, Pemerintah Kota Ho Chi Minh secara resmi mengumumkan bahasa Indonesia menjadi bahasa kedua di Kota Ho Chi Minh pada bulan Desember 2007. Selain itu, menurut Konsul Jenderal Republik Indonesia periode 2007-2008, Irdamis Ahmad, bahasa Indonesia sejajar dengan bahasa Inggris, Perancis, dan Jepang sebagai bahasa kedua yang diutamakan di Kota Ho Chi Minh. Bahasa Indonesia juga menjadi salah satu mata kuliah yang diajarkan di universitas-universitas di Vietnam seperti Universitas Hong Bang, Universitas Nasional HCMC, dan Universitas Sosial dan Humaniora. Jumlah peminat studi bahasa Indonesia di universitas-universitas tersebut cenderung meningkat.
Korea Selatan
Di Korea Selatan, negara yang kini menjadi pusat perhatian para remaja di Indonesia dan seluruh dunia karena budaya K-Pop dan serial dramanya, minat warganya terhadap bahasa Indonesia juga menjadi bukti bahwa bahasa ini telah diterima di sana. Setiap tahun, pihak KBRI Seoul Korea Selatan menyelenggarakan lomba pidato menggunakan bahasa Indonesia khusus bagi masyarakat Korea Selatan. Antusiasme mereka untuk mengikuti lomba tersebut cukup tinggi.
Jepang
Di Jepang ada lebih dari 20 perguruan tinggi yang mengajarkan Bahasa Indonesia sebagai mata kuliah pilihan. Di samping itu, ada pula universitas yang membuka jurusan bahasa Indonesia seperti Universitas Kajian Asing Tokyo, Universitas Tenri, Universitas Kajian Asing Osaka, Universitas Sango Kyoto, dan Universitas Setsunan.
Mesir
Di Mesir banyak penduduk setempat yang mengenal bahasa Indonesia dan mampu mengucapkannya hanya karena mereka terbiasa bergaul dengan mahasiswa Indonesia yang kuliah di Al-Azhar. Minat masyarakat Mesir untuk belajar bahasa Indonesia juga cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dari jumlah peserta kursus bahasa Indonesia yang diselenggarakan pihak KBRI Kairo. Peserta kursus ini terdiri dari berbagai kalangan, seperti praktisi wisata, pelaku ekonomi dan yang paling banyak adalah kalangan mahasiswa.
Maroko
Di Maroko, pengajaran bahasa Indonesia telah diresmikan, yaitu di Universitas Mohammed V. Di universitas tersebut, Bahasa Indonesia menjadi salah satu mata kuliah pilihan dengan 4 SKS di samping bahasa lainnya seperti bahasa China, Jepang, Korea, Urdu, dan Turki. Pengajaran bahasa Indonesia di Universitas Mohammed V Maroko merupakan salah satu upaya peningkatan hubungan bilateral kedua negara tersebut, khususnya di bidang pendidikan.
Duta Bahasa Indonesia
Di antara kelompok masyarakat yang secara tidak langsung turut membantu penyebaran bahasa Indonesia adalah para pelajar atau mahasiswa yang belajar di luar negeri. Selain itu, para pekerja dan seniman Indonesia yang berkiprah di sana juga memiliki peranan yang sama dalam hal tersebut. Para musisi asal Indonesia yang mengadakan konser di luar negeri dengan membawakan lagu-lagu mereka dalam bahasa Indonesia mampu membangkitkan rasa ingin tahu bagi masyarakat lokal untuk mengetahui artinya sehingga mereka tertarik untuk mempelajari bahasa Indonesia. Ambillah contoh salah satu penyanyi Indonesia yang telah mendunia, Anggun Cipta Sasmi. Meski telah menjadi warga negara Perancis, ia masih suka membawakan lagu-lagu ciptaannya yang berbahasa Indonesia dalam penampilannya di Eropa dan Amerika.
Fenomena perkembangan Bahasa Indonesia di beberapa negara di dunia adalah secercah peluang bagi bahasa ini untuk menjadi salah satu bahasa internasional. Usaha untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional harus diawali oleh bangsa Indonesia sendiri dengan mencintai bahasanya. Oleh karena itu, sebagai bangsa Indonesia, kita harus menjaga identitas bangsa kita, dengan mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kita tidak perlu ragu dan malu untuk belajar bahasa Indonesia, karena saat ini bahasa Indonesia telah mendapat perhatian khusus di tengah bangsa lain sebagai bukti bahwa bahasa Indonesia tetap mampu untuk menunjukkan eksistensinya di era globalisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar